sponsor

Slider

AMP TV

Release

Nasional

Hukum

Dari Basis

Internasional

Ekspresi

Ayo Berorganisasi, Gabung ke Kobumi

Profile Kobumi Hong Kong
AMP HONGKONG - Komunitas Buruh Migran Di Hong Kong. Memberikan pendidikan ketrampilan secara Gratis untuk kawan kawan BMI yang ingin meluangkan waktu liburnya untuk belajar.
Yuk gabung...
Program keorganisasiannya 1. Ketrampilan 2. Kebudayaan 3. Keagamaan 4. Konseling dan advokasi


Tidak dipungut biaya, silahkan hubungi

Aliva Dewi
Rani Merlly
Ilalang Vicktoria


atau kunjungi web kami KOBUMI Hongkong

atau di:

email: infokobumi@gmail.com
twitter: @infokobumi
 

Kobumi Hong Kong Dukung Aksi Ribuan Rakyat Pati Tolak Pabrik Semen

Solidaritas BMI Hong Kong untuk Perjuangan Petani Menolak Pabrik Semen di Rembang

AMP HONGKONG - Ribuan petani dan warga turun ke jalan menolak pendirian pabrik semen yang akan dibangun di kawasan Pegunungan Kendeng Selatan oleh PT Sahabat Mulia Sakti selaku anak perusahaan PT Indocement, PT. GMM serta menyusul Bosowa. Karena tidak bisa masuk ke ruang sidang amdal, akhirnya para pendomo yang menggelar aksi dan orasi di depan hotel Pati.

Aksi penolakan dilakukan hari Rabu, 20 Januari 2015 di depan Hotel Pati yang sedang menyelenggarakan sidang amdal pabrik semen. Para petani dan warga yang berunjuk rasa berasal dari puluhan desa di kecamatan-kecamatan Sukolilo, Tambakromo, dan Kayen. Mereka menggunakan 80 truk dan puluhan motor sambil membawa poster, spanduk, dan keranda.

"Kami sebagai buruh migran di Hong Kong mendukung aksi Petani dan ribuan warga yang menolak pabrik semen yang merusak lingkungan itu. Lahan subur dan kehidupan petani di Pati Selatan akan terganggu dan rusak karena digantikan dengan penambangan batu gamping dan tanah liat untuk pabrik semen di wilayah Kecamatan Kayen dan Tambakromo, Kabupaten Pati, " Solider Umi dari Kobumi Hong Kong.

Pernyataan Sikap AMP Hong Kong: 100 Hari Pemerintahan Jokowi-Jk Rejim Pencinteraan, Boneka Kaum Pemodal!

Pernyataan Sikap AMP Hong Kong terhadap 100 Hari Pemerintahan Jokowi-Jk
Pernyataan Sikap
Aliansi Migran Progresif (AMP-HK)

100 Hari Pemerintahan Jokowi-Jk
Rejim Pencinteraan, Boneka Kaum Pemodal!

100 Hari masa kepemerintahan rejim baru, buruh migran Indonesia di luar negri makin tak tentu nasibnya. Janji-janji kampanye yang dikumadangkan saat pemilihan presiden , tinggal janji semata. Masih segar dalam ingatan, betapa hiruk pikuknya para relawan menggalang tanda tangan untuk mendukung dan memilih Jokowi sebagai Presiden. Tak ketinggalan juga, permasalahan KTKLN menjadi alat paling jitu sebagai ajang kampanyenya. Sehingga berhasil membuat buruh migran kembali terjebak ilusi menyandarkan dan menitipkan perjuangannnya kepada Rejim. Namun seperti rejim yang sudah-sudah , suara didapat janjipun hilang melesat!
Tidak terealisasikannya penghapusan KTKLN, adalah bukti bahwa rejim sangat tunduk kepada pemodal. 


Pernyataan tentang penghapusan KTKLN pada acara blusukan dengan buruh migrant melalui Conference video call, sempat membuat buruh migran tersalut salut. Namun pernyataan tinggal pernyataan karena sampai detik ini KTKLN tidak pernah dihapus! Bahkan dengan ijin presiden , BNP2TKI akan memindahkan kartu tersebut menjadi satu dengan paspor dengan alasan KTKLN masih ada dalam undang undang pemodal bagi buruh migran yaitu UUPPTKILN no 39/2004 dan juga KTKLN berguna untuk Negara, namun bukan untuk BMI! ini adalah salah satu bukti bahwa Jokowi masih meprioritaskan kepentingan pemodal yang menumpang melalui UUPPTKILN. Bagaimana dengan permasalahan buruh migran lainnya?? Kontrak mandiri, overcharging, kewajiban masuk PJTKI, perbudakan hutang dan masih banyak lagi.

Di tanah air Jokowi-JK sebagai pemerintahan refresif, bengis dan anti demokrasi!

Buruh & rakyat di tanah air tahu persis bagaimana Jokowi - JK melalui aparatnya memperlakukan buruh, mahasiswa, Petani dan elemen rakyat lainnya saat menentang kenaikan harga BBM yang menyusahkan. Dijawab dengan kebengisan , kekerasan hingga menelan korban jiwa. Dan parahnya Jokowi - JK menganggap biasa. Kaum buruh pun mengalami hantaman refresifitas aparat ketika berjuang untuk upah layak, korban berjatuhan dan negara tetap membiarkan ini terjadi tanpa menunjukan keberpihakan terhadap kehendak kaum buruh.
 

Sementara petani masih saja terancam kehilangan tanahnnya yang akan dijadikan sebagai proyek-proyek para pemodal , sengketa Kendheng misalnnya sampai hari ini ibu-ibu pemberani di Rembang masih belum ada kejelasan tentang daerahnya dari ancaman pendirian pabrik semen.
 

Lapangan kerja yang sempit, Industri nasional yang sekarat dan liberalisasi yang terus mengancam.
 

Ditengah terus bertambahnya angkatan kerja dari setiap lulusan baru, semakin berlimpahnya tenaga kerja. Tanpa dijawab dengan ketersediaan industri nasional yang mampu menyerap. Membuat antrian panjang pencari kerja dan tak tertampung, sehingga melemparkannya menjadi pengangguran baru dan memicu para lulusan ini menjadi tenaga buruh migran murah di Negara lain. Pemerintah Bukannya membangun dan menguatkan industri nasional berbasis kerakyatan, Jokowi - JK justeru membuka semakin lebar pintu untuk investor. Menggenjot pembangunan infrastruktur untuk eksploitasi habis - habisan sumber daya alam dan manusia indonesia. Dalam lawatannya keberbagai negara, Jokowi menjajakan indonesia. Disampaikan dalam forum forum di asia dan internasional seperti, APEC 2014, KTT ASEAN dan KTT G20.

Jokowi Bukanlah Kita
100 hari memerintah dan selama itu pula Jokowi - JK telah menjadi operator yang tunduk dan berguna bagi apa yang diinginkan “ tuan modal dan kehendak elit politik borjuasi negeri ini.” Akan demikian selanjutnya Jokowi - JK menjalankan kekuasaannya. Nawacita sebagai visi misi Jokowi - Jk sama sekali tidak mencerminkan keberpihakannya bagi kaum buruh, buruh migran dan rakyat indonesia namun lebih justeru menjadi duka cita bagi kaum buruh , buruh migran dan rakyat Indonesia.


Beberapa waktu belakangan ini Jokowi - JK semakin memperterang ketertundukannya pada Partai, kroni dan elit borjuasi. Bagaimana kaum buruh dan rakyat dipertontonkan “keragu - raguan” Jokowi - JK atas semangat rakyat yang menginginkan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Bagaimana rakyat dibuat jijik oleh sikap dan pernyataan menteri nya yang melecehkan semangat rakyat. Mencerminkan isi kepala, cara berpikir dan bagaimana menjalankan pemerintahannya ‘ yang tidak jelas kedepannya”!

   
Semakin jelas sudah, bagaimana wajah asli kepemerintahan Rejim Jokowi-JK yang dulu dipermak begitu merakyat dengan pencitraan blusukan.
 

Kami dari Aliansi Migran Prgresif di Hong Kong tidak sedang menagih janji kepada Jokowi, karena dari awal kami tidak pernah menitipkan perjuangan dan janji-janji pada pemerintah.

Anggota AMP-HK : WIC,SERPAN, INA, IMMI, HARMONI, Kencono Wungu, Singo Umboro, KOBUMI, UNIMIG,OBLO, PEDE HK

Reference:
Koordinator Utama : Ryan Aryanti , 96846609
Wakil Koordinator : Umi sudarto, 95491924


Kembalikan Upah, Tanah, Kerja Layak untuk Kesejahteraan Rakyat - Bukan untuk Pemodal!

Ijo Ne Assolole (INA)

Halal Bihalal AMP 2014
Ijo Ne Assolole (INA)

Lawak Rondo Kenyih WIC Halal Bihalal AMP 2014

Halal Bihalal AMP 2014
Lawak Rondo Kenyih, WIC

Ekspresi Tari Sri Penganti, Halal Bihalal 2014

Ekspresi tari WIC

Singapura Berencana Pakai PRT Laki-laki

PRT Laki-laki
PRT Laki-laki di Singapura
AMPHK, Singapura – Dorongan oleh agen PRT lokal untuk membawa PRT laki-laki lebih banyak ke Singapura masih terus diupayakan walau agak terganjal oleh sebuah halangan karena telah ditemukan beberapa hal alasan menjadi “tidak praktis”.

Homekeeper, yang tahun lalu mengumumkan rencana untuk membawa hingga 100 laki-laki “pekerja rumah tangga”, telah memutuskan menghentikaqn sementara karena tidak ada keuntungan yang cukup setelah membawa 10 orang PRT laki-laki dari Myanmar.

Isu yang cukup lama untuk mendapatkan persetujuan izin kerjanya ini, juga disebabkan fakta bahwa PRT laki-laki tidak dapat ditransfer ke keluarga lain dan kesulitan pengaturan tempat tinggalnya di dalam keluarga.

“Jika ada perempuan yang tinggal di rumah, keluarga merasa tidak nyaman dengan PRT laki-laki yang juga tinggal di bawah atap yang sama,” kata general manager Homekeeper, Mark Chin.

Peran langsung PRT laki-laki adalah untuk mengurus orang tua, yang mungkin terlalu berat bagi PRT perempuan untuk mengangkatnya. PRT perempuan hanya dibayar sekitar S$ 600 per bulan, lebih murah bila dibandingkan dengan sekitar $ 2.000 untuk seorang PRT  laki-laki.

Seorang jurubicara dari Kementerian Tenaga Kerja (MOM) mengatakan ada sekitar 30 PRT laki-laki di sini, dan aplikasi untuk membawa mereka “sangat khusus” dan diperbolehkan hanya dalam “situasi yang luar biasa”. Ada lebih dari 200.000 PRT perempuan di Singapura.

Tahun lalu, Homekeeper memutuskan untuk membawa PRT laki-laki lainnya setelah mengatakan ada permintaan yang kuat bagi mereka untuk mengurus orang tua yang mungkin terbaring di tempat tidur, mengingat populasi yang menua. Masalahnya proses untuk mendapatkan PRT laki-laki memerlukan persetujuan yang lama hingga memakan waktu satu sampai tiga bulan.

Keluarga yang ingin PRT laki-laki harus bersedia menunggu lebih awal, meskipun kebutuhan mereka muncul lebih mendesak, mereka harus lebih sabar, kata Chin. Kadang-kadang, calon majikan harus mencari bantuan anggota Parlemen agar aplikasinya disetujui, ia menambahkan. Tapi ini hanya masalah kecil.

Seorang PRT laki-laki 32 tahun dari Myanmar memutuskan untuk pulang setelah empat bulan bekerja karena pekerjaan itu tidak seperti yang diharapkan sebelumnya. Dia pikir dia hanya akan mengurus pria tua seperti yang sudah ditetapkan, tapi ternyata ia diminta untuk melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya juga.

Dia juga tidak bisa ditransfer ke keluarga lain karena MOM menyetujui izin kerja bagi PRT laki-laki hanya pada kasus-kasus khusus.

Homekeeper memilih untuk menanggung biaya pemulangan bagi PRT laki-laki yang ingin atau perlu dipulangkan. Dari 10 PRT laki-laki yang dibawa perusahaan, enam orang telah kembali.

Pemilik agen pengerah PRT JRS Business Express, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan ia telah membawa satu atau dua PRT laki-laki, menambahkan bahwa proses aplikasinya “cukup sulit”.

Adapun keluarga yang berharap untuk mempekerjakan PRT laki-laki, Mr Chin mengatakan perusahaannya masih akan membawa mereka, tetapi secara ad-hoc. (straits times)